Blogging memang mengasyikan apalagi jika didukung dengan tulisan yang berisi dan menyenangkan sehingga membuat para pengunjung blog betah berlama-lama di dalam blog yang kita miliki.
Dalam menulis sebuah artikel di blog sedikitnya ada 6 gaya tulisan yang sering digunakan oleh para bloggeruntuk menyampaikan isi tulisannya.
1. Gaya Tulisan Jurnalistik
Blogger dengan gaya tulisan jurnalistik seperti halnya isi pada situs berita selalu mengedepankan informasi yang berimbang dan faktual, ditulis dari sudut pandang netral, tidak memihak dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar termasuk dalam menggunakan tanda baca (titik, koma, tanda petik, teks miring dsb) pada artikel.
Gaya tulisan ini bersifat formal dan profesional karena mengedepankan informasi yang disampaikan.
2. Gaya Tulisan Ilmiah
Gaya tulisan ilmiah menggunakan kata-kata ‘kelas atas’ yang biasa digunakan oleh presiden, menteri, pejabat, dosen kampus atau petinggi negara lainnya. Gaya tulisan ilmiah banyak menggunakan kata-kata ilmiah yang terkesan asing dan ‘tinggi’ seperti misalnya menggunakan kata etimologi, harafiah, amandemen, konstitusional, revisi dan banyak bahasa lainnya yang kebanyakan diambil dari kata-kata serapan asing dari bahasa lain.
Sama seperti gaya jurnalistik, gaya tulisan ilmiah bersifat formal dan biasa dipakai oleh para petinggi negara seperti misalnya blognya para menteri atau dosen.
3. Gaya Tulisan Gaul
Tulisan dengan gaya ini menggunakan bahasa-bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat banyak seperti contohnya menggunakan kata gue, elo, ngeblog, duit, nulis dsb. Biasanya gaya penulisan ini dipadukan juga dengan bahasa-bahasa lain seperti bahasa English.
Gaya tulisan gaul mengedepankan asas keakraban sehingga ketika membaca tulisannya terkesan akrab dan ringan untuk dicerna, gaya ini banyak digunakan oleh para blogger di blog pribadinya sehingga terkesan akrab dan bersahabat.
4. Gaya Tulisan Sakarepku
Sakarepku berasal dari bahasa Jawa yang artinya “mau-mauku” atau “terserah aku”. Terinspirasi dari gayanya Tukul yang terkadang menyebutkan kata “sakarepmu!” yang artinya “mau-maumu” atau “terserah kamu”. Gaya tulisan ini semau-maunya si penulis, terkadang menggunakan bahasa Jawa atau bahasa lain yang terkadang pembaca sulit mencernanya termasuk penggunaan tanda bacanya yang terkadang asal-asalan.
Gaya tulisan sakarepku mengedepankan kebebasan (atau bisa juga kebablasan) dalam menulis.
5. Gaya Tulisan Menjatuhkan
Gaya ini dipakai oleh beberapa netter (pengguna internet) yang kebanyakan exist di forum-forum internet, namun gaya ini terkadang juga dipakai oleh para blogger di blog pribadinya. Gaya tulisan menjatuhkan adalah sebuah tulisan yang terkesan diambil dari 1 sudut pandang saja, yaitu sudut pandang penulis yang sedang emosi, marah, kesal atau merasa dirugikan atau bisa juga digunakan untuk menjatuhkan orang lain atau produk tertentu.
Penulis hanya melihat dari sisi buruk pribadi yang diincarnya. Gaya ini bertolak belakang dari gaya tulisan jurnalistik dan berbeda dari gaya-gaya tulisan lainnya karena hanya menggunakan emosi dan terkadang menggunakan kata-kata tidak lazim yang banyak diambil di ‘kebun binatang’ untuk menjatuhkan pribadi orang lain.
Gaya tulisan menjatuhkan mengedepankan emosi dan terkadang gaya tulisan ini digunakan untuk melakukan fitnah kepada orang lain atau mencari dukungan untuk menjatuhkan ‘musuh’ si penulis.
Dari pengalaman saya pada saat seorang netter atau blogger menggunakan gaya tulisan ini cukup banyak juga netter ‘bodoh’ yang mudah terpengaruh dan ikut-ikutan, ga’ tau masalahnya, ga’ tau pribadi yang menyerang dan diserang tapi ikutan komentar yang isinya provokasi dan ikut menjatuhkan.
6. Gaya Tulisan Campuran
Adalah sebuah gaya tulisan yang merupakan gabungan dari gaya-gaya tulisan lainnya, seperti misalnya gaya tulisan jurnalistik yang menggunakan tata bahasa yang baik dan benar dipadukan dengan gaya tulisan gaul sehingga terkesan sopan, profesional namun tetap akrab dan bersahabat atau bisa juga dipadukan antara gaya jurnalistik ditambah gaya tulisan ilmiah dan ditambah gaya bahasa gaul sehingga lebih bersahabat.
Gaya tulisan campuran mengedepankan penyampaian informasi yang ‘dibungkus’ dengan gaya tulisan yang akrab dan bersahabat sehingga pembaca bukan hanya mendapatkan informasi namun juga merasa nyaman saat membacanya.
Sebuah pertanyaan muncul, lalu gaya bahasa apa yang digunakan oleh saya dalam blog pribadi saya ini? Jika disimak saya berusaha menggunakan tata bahasa Indonesia yang benar yang telah EYD (ejaan yang disempurnakan) tapi saya selingi dengan ‘kata-kata gaul’ sehingga terkesan lebih bersahabat, bisa dibilang gaya tulisan yang saya gunakan merupakan gaya tulisan campuran namun dengan komposisi gaya jurnalistik lebih dominan sehingga lebih bersahabat dan ringan terbaca
Artikel ini di Posting : Ruly Abdillah GintingFree Widget Blog
Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment